Sabtu, 18 April 2015

Perhitungan Kecukupan Gizi Dengan Food Weighing

Acara VII
Perhitungan Kecukupan Gizi Dengan Food Weighing

A.    Dasar Teori
Survey konsumsi pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang atau sekelompok  orang , baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Survei konsumsi pangan secara kualitatif biasanya untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis pangan yang dikonsumsi dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habit) serta cara memperoleh pangan. Adapun survey konsumsi pangan secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah pangan atau makanan yang dikonsumsi sehingga dari informasi tersebut akan dapat dihitung konsumsi zat gizi seseorang atau kelompok orang (Suhardjo, 1989).           
Pada prinsipnya terdapat beberapa metode survey konsumsi pangan secara kuantitatif yaitu metode recall, metode inventaris (inventory method), metode pendaftaran (food list-recall method), Food account method, metode penimbangan makanan (Food Weighing), dan food record (Gibson 2005). Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan tertentu.
Food  weighing atau penimbangan makanan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menggali informasi konsumsi pangan secara kuantitatif. Suhardjo, et. al(1987) menyatakan bahwa metode penimbangan ini mempunyai tingkat akurasi yang paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Supariasa (2002) mengemukakan bahwa penimbangan makanan / food weighing merupakan salah satu metode pengukuran konsumsi makanan secara kuantitatif pada tingkat perorangan yang digunakan untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung asupan zat gizinya.  Adapun kelebihan dari pada metode ini adalah data yang diperoleh lebih akurat.  Kekurangannya yaitu memerlukan waktu yang cukup lama, mahal karena  membutuhkan peralatan, ada kemungkinan responden merubah kebiasaan  makan mereka jika penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil, serta memerlukan kerjasama yang baik dengan responden.
Ada berbagai cara untuk mengukur status nutrisi, salah satu diantaranya yaitu food weighing (Metodepenimbangan) (Anindya 2010). Food weighing  adalah salah satu  metode penimbangan makanan. Pada metode penimbangan makanan ini responden atau petugas  menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama satu hari.  Food weighing  mempunyai ketelitian yang lebih tinggi disbanding metode-metode lain karena banyaknya makanan yang dikonsumsi sehari-hari diketahui dengan cara menimbang (Mey 2010).  
Proses  food weighing  ini, semua makanan yang akan dikonsumsi pada waktu makan pagi, siang, dan malam serta makanan selingan antara dua waktu makan ditimbang dalam keadaan mentah (AP). Juga ditimbang dan dicatat makanan segar yang siap santap serta makanan pemberian. Selain itu dilakukan  inventory terhadap pangan yang tahan lama seperti gula, garam, merica, kopi, dan sebagainya pada waktu sebelum masak pagi dan setelah makan malam atau keesokan harinya. Setiap selesai makan ditimbang semua makanan  yang tidak dimakan, yang meliputi makanan sisa dalam piring, sisa makanan yang masih dapat dilakukan untuk waktu makan selanjutnya, yang diberikan pada ternak dan yang diberikan pada orang lain. Makanan yang dibawa keluar rumah oleh anggota keluarga misalnya untuk bekal sekolah dan yang dimakan oleh tamu juga ditimbang dan dicatat untuk menghitung konsumsi aktual (Kusharto&Sa’diyah 2008).
Pada metode penimbangan, respon den atau petugas menimbang dan  mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1 hari.  Penimbangan makanan biasanya dilakukan beberapa hari tergantung tujuan,  dana, dan tenaga yang tersedia.
Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan adalah petugas  atau responden menimbang dan mencatat bahan makanan yang dikonsumsi  dalam satuan gram. Apabila terdapat sisa makanan setelah makan maka perlu juga  dilakukan penimbangan sisa makanan tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya makanan yang dikonsumsi sehingga hasil yang diperoleh lebih  akurat. Selain itu ditimbang pula makanan yang diperoleh dari pemberian makanan dan makanan yang diberikan kepada orang lain, serta perlu diperoleh informasi mengenai makanan yang di konsumsi di luar rumah. Kemudian dari jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari dapat  dianalisis menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) atau Daftar Komposisi Gizi Jajanan (DKGJ). Selanjutnya hasil analisis zatgizi dibandingkan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) (Supariasa 2002).
Perbandingan antara konsumsi  zat gizi dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan disebut sebagai tingkat kecukupan zatgizi. Klasifikasi tingkat kecukupan menurut Depkes (1996) dalamSupariasa (2002) adalah: deficit tingkat berat (<70%), deficit tingkat sedang (70-79%), deficit tingkat ringan (80-89%), normal (90-119%), dan kelebihan (>120%). Penilaian untuk mengetahui  tingkat kecukupan zat gizi dilakukan dengan membandingkan antara konsumsi  zat gizi aktual (nyata) dengan kecukupan zat gizi yang dianjurkan. Hasil perhitungan kemudian dinyatakan dalam persen.

B.     Tujuan
Mengetahui angka kecukupan gizi kelompok dengan metode survei konsumsi pangan “ food weighing”

C.    ALAT DAN BAHAN
Alat : Timbangan, pisau, wajan, piring, mangkuk, kompor gas, panci, sendok, baskom
Baham : Beras, oyong, bayam, wartel, tempe,pepaya, minyak, air,dan bumbu masak.

D.    Langkah Kerja
ProsedurPercobaan
Bahan dari masing-masing menu yang telah ditentukan dipersiapkan
Ditimbang semua bahan makanan
Dicatat untuk mendapatkan berat kotor
Dikupas bahan makanan atau dipisahkan dari bagian-bagian yang tidak dapat dikonsumsi
Dicatat untuk mendapatkan berat yang dapat dikonsumsi
Dimasakbahanmakanan sesuai prosedur yang berlaku
Ditimbang berat matang dan dicatat hasil penimbangan
Makanan diambil setiap anggota keluarga sesuai porsi
Ditimbangberat per porsi
Dicatathasilpenimbangan
Ditimbang jika ada makanan sisa
Dicatat hasil penimbangan
Data diolah untuk menilai konsumsi pangan

Gambar 1 Prosedur kerja praktikum food weighing

Untuk hasil dan pembahasan dapat diakses melalui:


2 komentar:

  1. publikasikan dong untuk hasil dan pembahasannya

    BalasHapus
  2. Harrah's Atlantic City Hotel and Casino - MapYRO
    Harrah's Resort 원주 출장샵 Atlantic City features a casino, a seasonal outdoor swimming 경주 출장샵 pool and a 광주 출장샵 spa. 진주 출장마사지 Location. 양주 출장샵 Atlantic City, NJ 08401.

    BalasHapus