Acara VII
Perhitungan
Kecukupan Gizi Dengan Food Weighing
A. Dasar Teori
Survey konsumsi pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan
seseorang atau sekelompok orang , baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Survei konsumsi pangan secara kualitatif biasanya
untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis pangan yang
dikonsumsi dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habit)
serta cara memperoleh pangan. Adapun survey konsumsi pangan secara kuantitatif dimaksudkan
untuk mengetahui jumlah pangan atau makanan yang dikonsumsi sehingga dari informasi
tersebut akan dapat dihitung konsumsi zat gizi seseorang atau kelompok orang
(Suhardjo, 1989).
Pada prinsipnya terdapat beberapa metode survey konsumsi pangan
secara kuantitatif yaitu metode recall, metode inventaris (inventory
method), metode pendaftaran (food list-recall method), Food
account method, metode penimbangan makanan (Food Weighing), dan food
record (Gibson 2005). Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan tertentu.
Food weighing atau penimbangan makanan merupakan salah
satu metode yang digunakan untuk menggali informasi konsumsi pangan secara kuantitatif.
Suhardjo, et. al(1987) menyatakan bahwa metode penimbangan ini mempunyai
tingkat akurasi yang paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya.
Supariasa (2002) mengemukakan bahwa penimbangan makanan / food weighing
merupakan salah satu metode pengukuran konsumsi makanan secara kuantitatif pada
tingkat perorangan yang digunakan untuk mengetahui jumlah makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat dihitung asupan zat gizinya. Adapun kelebihan dari
pada metode ini adalah data yang diperoleh lebih akurat. Kekurangannya yaitu
memerlukan waktu yang cukup lama, mahal karena membutuhkan peralatan, ada
kemungkinan responden merubah kebiasaan makan mereka jika penimbangan dilakukan
dalam periode yang cukup lama, tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil,
serta memerlukan kerjasama yang baik dengan responden.
Ada berbagai cara untuk mengukur status nutrisi, salah satu diantaranya
yaitu food weighing (Metodepenimbangan) (Anindya 2010). Food weighing
adalah salah satu metode penimbangan makanan. Pada metode penimbangan makanan
ini responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi
responden selama satu hari. Food weighing mempunyai ketelitian yang
lebih tinggi disbanding metode-metode lain karena banyaknya makanan yang
dikonsumsi sehari-hari diketahui dengan cara menimbang (Mey 2010).
Proses food weighing ini, semua makanan yang
akan dikonsumsi pada waktu makan pagi, siang, dan malam serta makanan selingan antara
dua waktu makan ditimbang dalam keadaan mentah (AP). Juga ditimbang dan dicatat
makanan segar yang siap santap serta makanan pemberian. Selain itu dilakukan
inventory terhadap pangan yang tahan lama seperti gula, garam, merica, kopi,
dan sebagainya pada waktu sebelum masak pagi dan setelah makan malam atau keesokan
harinya. Setiap selesai makan ditimbang semua makanan yang tidak dimakan,
yang meliputi makanan sisa dalam piring, sisa makanan yang masih dapat dilakukan
untuk waktu makan selanjutnya, yang diberikan pada ternak dan yang diberikan pada
orang lain. Makanan yang dibawa keluar rumah oleh anggota keluarga misalnya untuk
bekal sekolah dan yang dimakan oleh tamu juga ditimbang dan dicatat untuk menghitung
konsumsi aktual (Kusharto&Sa’diyah 2008).
Pada metode penimbangan, respon den atau petugas menimbang dan
mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1 hari. Penimbangan makanan biasanya dilakukan beberapa
hari tergantung tujuan, dana, dan tenaga yang tersedia.
Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan adalah petugas
atau responden menimbang dan mencatat bahan makanan yang dikonsumsi dalam
satuan gram. Apabila terdapat sisa makanan setelah makan maka perlu juga
dilakukan penimbangan sisa makanan tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya
makanan yang dikonsumsi sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.
Selain itu ditimbang pula makanan yang diperoleh dari pemberian makanan dan makanan
yang diberikan kepada orang lain, serta perlu diperoleh informasi mengenai makanan
yang di konsumsi di luar rumah. Kemudian dari jumlah bahan makanan yang
dikonsumsi sehari dapat dianalisis menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan
(DKBM) atau Daftar Komposisi Gizi Jajanan (DKGJ). Selanjutnya hasil analisis zatgizi
dibandingkan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) (Supariasa 2002).
Perbandingan antara konsumsi zat gizi dengan angka kecukupan
gizi yang dianjurkan disebut sebagai tingkat kecukupan zatgizi. Klasifikasi tingkat
kecukupan menurut Depkes (1996) dalamSupariasa (2002) adalah: deficit tingkat berat
(<70%), deficit tingkat sedang (70-79%), deficit tingkat ringan (80-89%),
normal (90-119%), dan kelebihan (>120%). Penilaian untuk mengetahui
tingkat kecukupan zat gizi dilakukan dengan membandingkan antara konsumsi
zat gizi aktual (nyata) dengan kecukupan zat gizi yang dianjurkan. Hasil perhitungan
kemudian dinyatakan dalam persen.
B.
Tujuan
Mengetahui angka kecukupan gizi kelompok dengan metode survei
konsumsi pangan “ food weighing”
C. ALAT
DAN BAHAN
Alat : Timbangan, pisau, wajan, piring, mangkuk, kompor gas, panci, sendok,
baskom
Baham : Beras, oyong, bayam, wartel, tempe,pepaya, minyak, air,dan bumbu
masak.
D.
Langkah Kerja
ProsedurPercobaan
Bahan dari masing-masing menu yang telah ditentukan dipersiapkan
↓
Ditimbang semua bahan makanan
↓
Dicatat untuk mendapatkan berat kotor
↓
Dikupas bahan makanan atau dipisahkan dari bagian-bagian yang tidak dapat dikonsumsi
↓
Dicatat untuk mendapatkan berat yang dapat dikonsumsi
↓
Dimasakbahanmakanan sesuai prosedur yang berlaku
↓
Ditimbang berat matang dan dicatat hasil penimbangan
↓
Makanan diambil setiap anggota
keluarga sesuai porsi
↓
Ditimbangberat per porsi
↓
Dicatathasilpenimbangan
↓
Ditimbang jika ada makanan sisa
↓
Dicatat hasil penimbangan
↓
Data diolah untuk menilai konsumsi pangan
Gambar 1 Prosedur kerja praktikum food weighing
Untuk hasil dan pembahasan dapat diakses melalui:
publikasikan dong untuk hasil dan pembahasannya
BalasHapusHarrah's Atlantic City Hotel and Casino - MapYRO
BalasHapusHarrah's Resort 원주 출장샵 Atlantic City features a casino, a seasonal outdoor swimming 경주 출장샵 pool and a 광주 출장샵 spa. 진주 출장마사지 Location. 양주 출장샵 Atlantic City, NJ 08401.